Oleh Zulfi Akmal
Al-Azhar, Cairo
Pada suatu kali Rasulullah mendapatkan hadiah sehelai sapu tangan yang
terbuat dari sutra yang sangat lembut. Para sahabat memegangi sapu
tangan itu karena kagum dengan kebagusannya.
Melihat itu Rasulullah langsung bersabda: "Sungguh sapu tangan Sa'ad bin Mu'adz di surga jauh lebih lembut dari itu".
Dari hadits ini kita bisa ambil pelajaran bahwa Rasulullah tidak ingin
shahabatnya terpesona dengan kehidupan dunia. Sedikit saja hati mereka
cenderung ke arahnya, beliau langsung memalingkannya ke arah kehidupan
akhirat.
Beliau tidak menyuruh membenci dunia, tapi juga tidak mengizinkan untuk
terpesona dengannya. Ia hanya sarana untuk menyeberang ke kehidupan yang
abadi di akhirat sana.
Barangkali sebagian orang merasa risih, tidak enakan, alergi, bahkan
mungkin benci bila ada orang yang bicara atau mengingatkan hal-hal yang
berbau akhirat. Merasa gimana.... kalau disebutkan perihal kematian dan
segala rentetannya. Merasa kolot bila bicara tentang surga dan neraka.
Padahal kalau ia mau sadar, kemana ia akan pergi setelah selesai
kehidupan yang sekejap ini kalau bukan kepada salah satu di antara yang
dua itu. Karena tidak ada tempat ke tiga di akhirat selain surga dan
neraka.
Untuk masa depan kehidupan dunia yang tidak berapa lama, orang mau
mengerahkan segala potensi dirinya. Padahal belum tentu dia akan hidup
dalam waktu agak lama hingga ia sempat mencicipi jerih payahnya itu.
Namun sayang setriliyun sayang, untuk kehidupan yang tiada akhir ia
hanya mengerahkan potensi ala kadarnya, bahkan banyak yang tidak
memikirkan itu sama sekali dan berusaha melupakannya, apalagi akan
banting tulang untuk memperolehnya.
Hanya orang yang betul-betul yakin bahwa dia akan menghadapi peristiwa
yang tidak bisa dibayangkan dahsyatnya yang akan berbuat untuk itu.
Peristiwa yang membuat jantung terasa naik ke tenggorokan karena saking
mengerikannya. Itulah hari pembalasan segala amal perbuatan ketika hidup
di dunia ini.
Sudah sepantasnya setiap kita lebih banyak merenungkan dan mempersiapkan
kehidupn di sana. Bahkan apapun aktifitas hidup kita sekarang harus
selalu dihubungkan dengannya. Tidak lepas satu detikpun tanpa ingat
akhirat.
Ya Allah, selamatkan kami di hari itu.
*http://www.pkspiyungan.org/2013/09/sapu-tangan-rasulullah-dan-pesona-dunia.html






0 komentar:
Posting Komentar